Jumat, 11 Januari 2013

SISTEM EKSKRESI MANUSIA

Ekskresi

(Selengkapnya baca artikel tentang Sistem Ekskresi Pada Manusia)
Eksresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme baik berupa zat cair dan zat gas. Zat-zat sisa zat sisa itu berupa urine(ginjal), keringat(kulit), empedu(hati), dan CO2(paru-paru). Zat-zat ini harus dikeluarkan dari tubuh karena jika tidak dikeluarkan akan mengganggu bahkan meracuni tubuh. Selain ekskresi, ada juga defekasi dan sekresi. Defekasi adalah pengeluaran zat sisa hasil proses pencernaan berupa feses(tinja) melalui anus. Sedangkan sekresi adalah pengeluaran oleh sel dan kelenjar yang berupa getah dan masih digunakan oleh tubuh untuk proses lainnya seperti enzim dan hormon.

Ginjal


bagian-bagian dan anatomi ginjal dalam bahasa indonesia
(Selengkapnya baca artikel tentang Detail Ginjal)
Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di rongga perut sebelah kanan dan kiri ruas tulang belakang. Letak ginjal sebelah kiri lebih tinggi dari ginjal sebelah kanan. Itu karena di atas ginjal sebelah kanan terdapat hati yang berukuran besar. Bentuk ginjal seperti biji kacang berwarna merah keunguan dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200 gram. Ginjal dibungkus oleh semacam selaput tipis yang disebut ‘kapsul’.
Fungsi ginjal:
  • Menyaring zat-zat sisa metabolisme dari dalam darah yang dikeluarkan dalam bentuk urin.
  • Mempertahankan dan mengatur keseimbangan air dalam tubuh.
  • Menjaga tekanan osmosis dengan cara mengatur konsentrasi garam dalam tubuh.
  • Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dengan cara mengeluarkan kelebihan asam atau basa melalui urin.
  • Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme seperti urea, kreatinin, dan amonia melalui urine.
Bagian-bagian ginjal:
(Selengkapnya baca artikel tentang Bagian-Bagian Alat Ekskresi Pada Ginjal)
  1. Korteks(kulit ginjal), terdapat jutaan nefron yang terdiri dari badan malphigi. Badan malphigi tersusun atas glomerulus yang diselubungi kapsula Bowman dan tubulus(saluran) yang terdiri dari tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus.
  2. Medula(sumsum ginjal), terdiri atas beberapa badan berbentuk kerucut(piramida). Di sini terdapat lengkung henle yang menghubungkan tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal.
  3. Rongga ginjal(pelvis), merupakan tempat bermuaranya tubulus yaitu tempat penampungan urin sementara yang akan dialirkan menuju kandung kemih melalui ureter dan dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.
Proses pembentukan urine dalam bentuk skema:
Darah dari aorta menuju glomerulus(filtrasi atau penyaringan) protein tetap berada di pembuluh darah dan terbentuk urin primer yang mengandung air, garam, asam amino, glukosa dan urea >>> tubulus kontortus proksimal(reabsorpsi atau penyerapan kembali) menyerap glukosa, garam, air, dan asam amino. Terbentuk urin sekunder yang mengandung urea >>> tubulus kontortus distal(augmentasi atau pengeluaran zat) melepaskan zat-zat yang tidak berguna atau berlebihan ke dalam urin dan terbentuk urin sebenarnya >>> tubulus kolektivus >>> rongga ginjal >>> ureter >>> kandung kemih >>> uretra >>> urine keluar tubuh.
(untuk lebih jelasnya, lihat selengkapnya dalam gambar bagian-bagian dan anatomi ginjal)
Jadi, pembentukan urine dibagi menjadi 3 tahap, yaitu filtrasi(penyaringan), reabsorpsi(penyerapan kembali), dan augmentasi(pengeluaran zat).
Zat-zat yang terkandung dalam urin:
  • Air. Kurang lebih 95%.
  • Urea, asam urat, dan amonia dan merupakan sisa pembongkaran protein.
  • Empedu yang memberikan warna kuning pada urine.
  • Garam.
  • Zat yang bersifat racun atau berlebihan lainnya.
Faktor yang memengaruhi jumlah urine yang keluar:
  1. Jumlah air yang diminum.
  2. Banyaknya garam yang harus dikeluarkan dari darah agar osmosisnya seimbang.
  3. Pengaruh hormon antidiuretik(ADH) atau hormon vasopresin. Yaitu hormon yang mengatur kadar air dalam darah.
  4. Iklim/musim/cuaca. Ketika musim hujan(dingin) produksi urin berlebihan, ketika musim kemarau(panas) produksi urin berkurang.
  5. Stimulus atau saraf.
Gangguan dan kelainan pada ginjal:
1. Uremia tertimbunnya urea dalam darah sehingga mengakibatkan keracunan.
2. Albuminuria urine mengandung albumin(protein) yang disebabkan oleh kerusakan pada glomerulus.
3. Diabetes insipidus penyakit kekurangan hormon vasopresin atau hormon antidiuretik(ADH) yang mengakibatkan hilangnya kemampuan mereabsorpsi cairan. Akibatnya, penderita bisa mengeluarkan urine berlimpah mencapai 20 liter.
4. Diabetes melitus terdapat glukosa dalam urine. Terjadi karena menurunnya hormon insulin yang dihasilkan pankreas.
5. Nefritis gangguan pada ginjal karena infeksi bakteri streptococcus sehingga protein masuk ke dalam urine.
6. Batu ginjal adanya endapan garam kalsium di dalam kantong kemih
7. Gagal ginjal ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik sehingga harus dibantu dengan cuci darah atau cangkok ginjal.
8. Hematuria urin mengandung darah karena adanya kerusakan pada glomerulus.

Kulit

Kulit merupakan salah satu alat ekskresi. Karena kulit mengeluarkan keringat. Keringat keluar melalui pori-pori kulit. Keringat mengandung air dan garam-garam mineral.
Fungsi kulit:
  • Alat pengeluaran(ekskresi) dalam bentuk keringat.
  • Pelindung tubuh dari gangguan fisik(sinar, tekanan, dan suhu), gangguan biologis(jamur), dan gangguan kimiawi.
  • Mengatur suhu badan.
  • Tempat pemberntukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari.
  • Tempat menyimpan kelebihan lemak.
  • Sebagai indra peraba.
Bagian-bagian kulit:

bagian-bagian dan anatomi kulit dalam bahasa indonesia1. Epidermis(lapisan kulit ari)

Merupakan bagian terluar yang sangat tipis. Bagian ini terdiri dari dua lapisan, yaitu:
a. Lapisan tanduk/stratum korneum
  • Lapisan paling luar dan tersusun dari sel yang telah mati.
  • Mudah terkelupas.
  • Tidak memiliki pembuluh darah dan syaraf sehingga tidak terasa sakit dan tidak mengeluarkan darah bila lapisan ini mengelupas.
b. Lapisan malpighi
  • Tersusun dari sel-sel hidup.
  • Terdapat pigmen yang memberikan warna kulit dan melindungi dari sinar matahari.
  • Terdapat ujung syaraf.

2. Dermis(lapisan kulit jangat)

Lapisan dermis lebih tebal dibandingkan lapisan epidermis. Di lapisan ini terdapat bagian-bagian berikut:
  • Pembuluh darah untuk mengangkut zat-zat makanan ke rambut.
  • Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori kulit.
  • Ujung syaraf. Yang terdiri dari korpuskulus pacini(reseptor tekanan), korpuskulus meissner’s(reseptor raba/sentuhan), korpuskulus ruffini(reseptor panas), reseptor rasa nyeri, dan korpuskulus krause(reseptor dingin).
  • Kelenjar minyak. Menghasilkan minyak yang berfungsi untuk meminyaki rambut dan kulit agar tidak kering.
  • Kantong rambut merupakan tempat tertanamnya akar rambut.

3. Jaringan bawah kulit(subkutaneus)

Pada jaringan ini terdapat lemak yang berfungsi menahan panas tubuh dan melindungi tubuh bagian dalam dari benturan.
(untuk lebih jelasnya, lihat selengkapnya dalam gambar bagian-bagian dan anatomi kulit)
Faktor-faktor pemicu keringat:
  1. Peningkatan aktifitas tubuh
  2. peningkatan suhu lingkungan
  3. guncangan emosi
  4. syaraf
Gangguan pada kulit:
(Selengkapnya baca artikel tentang Beberapa Macam Penyakit Kulit)
  1. Jerawat merupakan gangguan pada kelenjar minyak yang umumnya dialami oleh anak remaja.
  2. Scabies atau kudis merupakan penyakit kulit karena tungau(Sarcoptes scabies).
  3. Pruvitus kutanea merupakan penyakit kulit dengan gejala timbul rasa gatal yang dipicu oleh iritasi saraf sensorik perifer.
  4. Eksim atau alergi merupakan penyakit kulit karena infeksi atau iritasi bahan luar yang termakan atau menyentuh kulit.
  5. Gangren adalah kelainan pada kulit yang disebabkan oleh matinya sel-sel jaringan tubuh. Ini disebabkan oleh suplai darah yang buruk di bagian tertentu salah satunya akibat penekanan pada pembuluh darah tertentu(seperti balutan yang terlalu ketat).

Paru-Paru

(Selengkapnya baca artikel tentang Sistem Pernapasan Pada Manusia)
bagian-bagian dan anatomi paru-paru dalam bahasa indonesiaParu-paru juga merupakan salah satu alat ekskresi. Karena paru-paru mengeluarkan gas CO2 dan uap air.
Gangguan pada paru-paru:
  • Asma atau sesak nafas. Disebabkan alergi terhadap benda-benda asing yang masuk hidung.
  • Kanker paru-paru. Disebabkan oleh kebiasaan merokok atau terlalu banyak menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum, dan radiasi ionisasi yang memengaruhi pertukaran das di paru-paru.
  • Emfisema adalah penyakit pembengkakan alveolus yang menyebabkan saluran pernafasan menyempit.

Hati

bagian-bagian dan anatomi hati dalam bahasa indonesiaHati merupakan salah satu alat ekskresi karena hati mengeluarkan urea dan amonia ke luar tubuh. Hati terletak di rongga perut bagian kanan di bawah diafragma. Hati berwarna merah tua kecoklatan dengan berat sekitar 2 kg.
(Selengkapnya baca artikel tentang Bagian-Bagian Alat Ekskresi Hati)
Fungsi hati:
  • Menyimpan glikogen(gula otot) yang merupakan hasil pengubahan dari glukosa karena hormon insulin.
  • Menetralkan racun.
  • Membentuk protrombin(untuk pembekuan darah).
  • Tempat pengubahan provitamin A menjadi vitamin A.
  • Tempat pembentukan urea dan amonia yang berasal dari pemecahan protein yang rusak yang selanjutnya dikeluarkan dari tubuh melalui urin.
  • Tempat pembentukan sel darah merah pada janin.
  • Sebagai organ ekskresi yang bertugas merombak eritrosit(sel darah merah).
Gangguan pada hati:
  1. Penyakit wilson merupakan penyakit keturunan dengan kadar zat tembaga dalam tubuh yang berlebihan sehingga mengakibatkan gangguan fungsi hati.
  2. Hepatitis merupakan radang atau pembengkakan hati.
  3. Sirosis merupakan penyakit hati yang kronis dan mengakibatkan guratan pada hati sehingga hati menjadi tidak berfungsi.
Belajar lebih menyenangkan dan mudah di Materi Pelajaran dari HdSBlog.

MEKEPUNG

Pacuan Kerbau atau Mekepung
Keunikan Bali.

Asal Mula Mekepung


Bali sebagai salah satu Propinsi di Nusantara Indonesia, masyarakatnya adalah agraris yang terkenal dengan organisasi yang disebut Subak yaitu organisasi yang mengatur tentang pengairan disawah. Masyarakat petani dalam melakukan aktifitas pertanian di sawah dengan memanfaatkan alat-alat tradisional yang paling popular disebut bajak, yang mana dalam pengolahan tanah dibagi dalam tahapan-tahapan kegiatan yaitu untuk menggemburkan tanah memakai bajak tenggala, untuk membersihkan tanah dari gulma-gulma memakai bajak jangkar, untuk melumatkan tanah menjadi lumpur memakai bajak lampit slau, dan terakhir untuk menghaluskan tanah memakai bajak plasah. Setelah permukaan tanah lumpur tersebut halus baru ditanami padi bulih (tanaman pohon padi yang masih muda), yang mana dalam proses aktifitas pertanian di sawah ini masyarakat Bali menerapkan sistim kerja ngajakan (kerja gotong royong/bekerja saling Bantu membantu tanpa imbalan jasa).Pacuan Kerbau (Mekepung) yang merupakan tradisi Negara - Bali, Indonesia.


Atraksi Mekepung ini hanya ada di belahan Bali Barat yaitu di Kabupaten Jembrana. Mekepung artinya berkejar-kejaran, inspirasinya muncul dari kegiatan tahapan proses pengolahan tanah sawah yaitu tahap melumatkan tanah menjadi lumpur dengan memakai bajak lampit slau. Dalam proses melumatkan tanah, petani sawah bekerja secara gotong royong bersama rekan-rekannya petani sawah termasuk beserta sanak keluarganya dalam mempersiapkan konsumsinya. Bajak lampit slau ditarik oleh dua ekor kerbau dan sebagai alat menghias kerbau maka pada leher kerbau tersebut dikalungi genta gerondongan (gongseng besar) sehingga apabila kerbau tersebut berjalan menarik bajak lampit slau maka akan kedengaran bunyi seperti alunan musik rok (dengan suara gejreng-gejreng), karena bekerja gotong royong maka ada bajak banyak yang masing-masing ditarik oleh dua ekor kerbau yang ditunggangi oleh seorang sais/Joki duduk di atas bajak lampit slau. Dalam kegiatan ini sais tersebut mulai ada yang ingin mengadu kebolehan kerbaunya dalam kekuatan menarik bajak, maka disinilah awal mulanya terjadi mekepung yaitu adu kekuatan kerbau menarik bajak sehingga untuk pertama kalinya adanya atraksi mekepung adalah mekepung di sawah yang berisi tanah lumpur yaitu di Subak Pecelengan Desa Mendoyo Dangin Tukad, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana – Bali. Lama-kelamaan kegiatan atraksi ini diikuti oleh petani lainnya dan berkebang di wilayah lainnya seperti di Subak Temuku Aya, Subak Tegak Gede dan Subak Mertasari dan kemudian berkebang khusus menjadi Atraksi Mekepung di Sawah yang kegiatannya dilakukan secara bergilir pada saat mulai ada air disawah.Pacuan Kerbau (Mekepung) yang merupakan tradisi Negara - Bali, Indonesia.


Atraksi Mekepung di sawah ini berkembang sekitar tahun 1930 dan Sais/Jokinya berpakain ala prajurit Kerajaan di Bali jaman dulu yaitu pakai destar, selendang, selempod, celana panjang tanpa alas kaki dan dipinggang terselip sebilah pedang yang memakai sarung poleng(warna hitam putih). Berselang beberapa lama karena setelah selesai atraksi Mekepung di tengah sawah berlumpur para Sais/Joki selalu kotor dilumuri lumpur maka Atraksi Mekepung ini kemudian berkebang menjadi Mekepung di jalan yang ada di Sawah dan atraksi ini berkembang mulai tahun 1960 dengan dibentuk organisasi Mekepung yang terdiri dari dua kelompok yang diberi Nama “Regu Ijo Gading Timur” dengan lambang Bendera warna merah dan kelompok yang berada di sebelah Barat Sungai Ijogading diberi Nama “Regu Ijo Gading Barat” dengan lambang Bendera Warna Hijau . Ijo Gading adalah nama sebuah sungai yang membelah jantung Kota Negara, ibu kota kabupaten Jembrana, menjadi dua bagian yaitu belahan kota sebelah barat sungai Ijo Gading dan belahan sebelah timur sungai Ijo Gading.

Sarana yang dipakai bukan lagi Bajak Lampit Slau melainkan Pedati dengan ukuran sangat mini yang dihiasi dengan ukiran yang sangat menarik para Sais/Joki berbusana tradisional yaitu memakai destar batik, baju tanganpanjang memakai selempod, memakai celana panjang dan memakai sepatu tetapi tidak menyelipkan pedang pada pinggang sehingga Mekepung ini diberi nama “BENHUR JEMBRANA”.


Pengurus Mekepung

Sebagai Pengurus Harian dibentuk pengurus yang namanya Koordinator Mekekpung Kabupaten Jembnrana dengan Koordinator I Wayan Gelgel dari Desa Delodbrawah, sebagai Ketua Regu Ijo Gading Timur (Blok Timur) adalah I Ketut Astawan dari Kelurahan Dauhwaru sedangkan Ketua Regu Ijo Gading Barat (Blok Barat) adalah Wayan Deken dari Desa Manistutu.

Masing-masing Regu membawahi 100 pasang kerbau pepadu (kerbau mekepung) dengan nama masing-masing pasangan kerbau sangat berpariasi seperti ada nama pasangan kerbau Batu Api, Embak Lampir, Hanoman, Gerandong, Nini Pelet, Raden Bentar dan lain-lainnya yang namanya sangat unik. Nama-nama ini sengaja dipilih dari nama-nama yang terdapat pada Legenda-Legenda yang sangat populer dan para Sais/Joki menginkan agar kerbaunnya bisa lebih populer sesuai dengan nama besar lakon legenda tersebut.


Kalender Mekepung

Atraksi Mekepung dilaksanakan setiap hari Minggu dan dapat disaksikan mulai dari bulan Juni sampai dengan bulan Oktober yaitu berupa latihan dan sepuluh kali pertandingan dalam bentuk pertandngan lokal, pertandingan perebutan piala Bupati Cup (Agustus) dan pertandingan perebutan Piala Gubernur Cup (Oktober). Formulir Pembookingan | Daftar Vila dan Rumah | Hasil pencarian Vila & Rumah | Pencarian Vila & Rumah
Artikel-artikel tentang keunikan Bali | Sitemap | Halaman depan

BAKTERI

BAKTERI

Ciri ciri, Struktur, Perkembangbiakan, Bentuk dan Manfaatnya

Filed under: Klasifikasi — gurungeblog @ 7:54 am
Tags: , , ,
bakteri
bakteri
Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas dibandingkan mahluk hidup yang lain .
Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim.
Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran renik (mikroskopis).
Ciri-ciri Bakteri
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu :
1. Organisme multiselluler
2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
3. Umumnya tidak memiliki klorofil
4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
6. Hidup bebas atau parasit
7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan
Struktur Bakteri
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)
Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan
2. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)
Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.
Struktur dasar sel bakteri
struktur-bakteri1
struktur-bakteri1
Struktur dasar bakteri :
1. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis).
2. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein.
3. Sitoplasma adalah cairan sel.
4. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan RNA.
5. Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan.
granula
granula
Struktur tambahan bakteri :
1. Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu, bila
lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air.
2. Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel.
3. Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif. Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus.
4. Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis.
5. Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis.
6. Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif dan terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri. Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru.
Bentuk Bakteri
Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil.
Berbagai macam bentuk bakteri :
1. Bakteri Kokus :
kokus
kokus
a. Monokokus
yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal
b. Diplokokus
yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan
c. Tetrakokus yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat.
d. Sarkina yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus
e. Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk rantai.
f. Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti buah anggur
2. Bakteri Basil :
basil
basil
a. Monobasil
yaitu berupa sel bakteri basil tunggal
b. Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri
basil berdempetan
c. Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai
3. Bakteri Spirilia :
spirilia
spirilia
a. Spiral yaitu bentuk sel bergelombang
b. Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup
c. Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma
Alat Gerak Bakteri
Alat gerak pada bakteri berupa flagellum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagellum memungkinkan bakteri bergerak menuju kondisi lingkungan yang menguntungkan dan menghindar dari lingkungan yang merugikan bagi kehidupannya.
Flagellum memiliki jumlah yang berbeda-beda pada bakteri dan letak yang berbeda-beda pula yaitu
1. Monotrik : bila hanya berjumlah satu
2. Lofotrik : bila banyak flagellum disatu sisi
3. Amfitrik : bila banyak flagellum dikedua ujung
4. Peritrik : bila tersebar diseluruh permukaan sel bakteri
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri
Pertumbuhan pada bakteri mempunyai arti perbanyakan sel dan peningkatan ukuran populasi.
Faktor–faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri atau kondisi untuk pertumbuhan optimum adalah :
1. Suhu
2. Derajat keasaman atau pH
3. Konsentrasi garam
4. Sumber nutrisi
5. Zat-zat sisa metabolisme
6. Zat kimia
Hal tersebut diatas bervariasi menurut spesies bakterinya.
Cara Perkembangbiakan bakteri:
Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara aseksual (vegetatif = tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua.
Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan bakteri lainnya.
Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA.
Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
1. Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen saja dari satu sel bakteri ke sel bakteri yang lainnya.
transformasi
transformasi
2. Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri lainnnya dengan perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus bakteri).
transduksi
transduksi
3. Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel bakteri yang berdekatan. Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif.
konjugasi
konjugasi
Peranan Bakteri
Dalam kehidupan manusia bakteri mempunyai peranan yang menguntungkan maupun yang merugikan.
Bakteri yang menguntungkan adalah sebagai berikut :
1. Pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup contohnya Escherichia colie).
2. Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi contohnya Acetobacter pada pembuatan asam cuka, Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan yoghurt, Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de coco dan Lactobacillus casei pada pembuatan keju yoghurt.
3. Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen yaitu Rhizobium leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan dan Azotobacter chlorococcum.
4. Penyubur tanah contohnya Nitrosococcus dan Nitrosomonas yang berperan dalam proses nitrifikasi menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan tanaman.
5. Penghasil antibiotik contohnya adalah Bacillus polymyxa (penghasil antibiotik polimiksin B untuk pengobatan infeksi bakteri gram negatif, Bacillus subtilis penghasil antibioti untuk pengobatan infeksi bakteri gram positif,Streptomyces griseus penghasil antibiotik streptomisin untuk pengobatan bakteri gram negatif termasuk bakteri penyebab TBC dan Streptomyces rimosus penghasil antibiotik terasiklin untuk berbagai bakteri.
6. Pembuatan zat kimia misalnya aseton dan butanol oleh Clostridium acetobutylicum
7. Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehinggga menghasilkan energi alternatif metana berupa biogas. Contohnya methanobacterium
8. Penelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang.sebagai contoh dalam bidang kedokteran dihasilkan obat-obatan dan produk kimia bermanfaat yang disintesis oleh bakteri, misalnya enzim, vitamin dan hormon.
Bakteri yang merugikan sebagai berikut :
1. Pembusukan makanan contohnya Clostridium botulinum
2. Penyebab penyakit pada manusia contohnya Mycobacterium tuberculosis ( penyebab penyakit TBC ), Vibrio cholerae ( penyebab kolera atau muntaber ), Clostridium tetani (penyebab penyakit tetanus ) dan Mycobacterium leprae (penyebab penyakit lepra )
3. Penyebab penyakit pada hewan contohnya Bacilluc antrachis (penyebab penyakit antraks pada sapi )
4. Penyebab penyakit pada tanaman budidaya contohnya Pseudomonas solanacearum (penyebab penyakit pada tanaman tomat, lombok, terung dan tembakau) serta Agrobacterium tumafaciens (penyebab tumor pada tumbuhan)

SISTEM PERNAPASAN

SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

Pengertian respirasi (pernafasan) adalah proses pengambilan gas oksigen dari lingkungan dan pengeluaran karbon dioksida dari dalam tubuh makhluk hidup. Bernafas merupakan salah satu ciri utama makhluk hidup. Proses pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida berlangsung secara difusi. Oksigen akan menuju semua sel dalam semua jaringan melalui alat-alat pernafasan.
Sistem Respirasi pernapasan Manusia
Di dalam sel-sel tersebut gas oksigen menuju mitokondria untuk melakukan respirasi seluler. Respirasi seluler adalah proses pemecahan glukosa untuk menghasilkan energi melalui proses glikolisis, siklus krebs dan transport elektron. Reaksi pemecahan glukosa membutuhkan glukosa dan oksigen sehingga mampu menghasilkan energi, air, dan gas karbondioksida.
Sistem respirasi manusia dapat berlangsung berkat keberadaan alat-alat pernafasan. Alat pernafasan manusia terdiri dari rongga hidung, faring, trakea, bronkus, dan paru-paru. Bila salah satu organ pernafasan tidak mampu berfungsi secara normal maka bisa mempengaruhi kerja sistem pernafasan secara umum. Berikut ini penjelasan daftar nama alat pernafasan beserta fungsinya.
1. Rongga mulut
Di dalam rongga mulut terdapat selaput lendir dan rambut yang berfungsi untuk menahan kontaminasi benda-benda asing, misalnya debu dan kuman, yang ikut masuk ke dalam rongga hidung. Selain itu, rongga mulut manusia juga memiliki konka yang mengandung banyak kapiler darah sehingga dapat menghangatkan udara yang akan masuk ke dalam sistem pernapasan.
Gambar rongga mulut manusia
2. Pangkal tenggorokan (Faring)
Faring merupakan pertemuan antara saluran pernafasan (nasofarings) di bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings) di bagian belakang. Saluran nafas akan terbuka ketika manusia berbicara, oleh karena itu jika kita makan sambil berbicara mungkinkan makanan masuk ke dalam saluran pernafasan.
Jika makanan masuk ke dalam saluran pernafasan, biasanya saluran pernafasan akan terangsang dan berusaha mengeluarkan makanan tersebut lewat hidung. Bentuknya adalah peristiwa tersedak. Pada bagian belakang farings terdapat laring (tekak). Pada laring terdapat pita suara (pita vocalis). Bila pita suara bergetar karena masuknya udara pada faring, maka akan menimbulkan suara.
saluran pernapasan gambar trakea faring, bronkus
3. Batang tenggorokan (trakea)
Batang tenggorokan berupa cincin-cincin tulang rawan yang memiliki silia-silia pada dinding di dalamnya. Silia-silia ini berfungsi untuk menyaring benda-benda asing yang ikut masuk ke dalam saluran pernafasan. Sebagian trakea terletak di leher dan sebagian lagi terletak di rongga dada. Batang tenggorokan pada orang dewasa memiliki panjang sekitar 10 cm.
4. Bronkus
Bronkus merupakan percabangan dari trakea. Trakea bercabang lagi menjadi dua, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus hampir sama dengan trakea. Bronkus kanan dan bronkus kiri masing-masing bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus yang merupakan salah satu bagian paru-paru.
5. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada, di bagian bawah berbatasan dengan diafragma, sedangkan di depan dan di samping dibatasi oleh tulang rusuk. Diafragma adalah pembatas antara rongga perut dengan rongga dada. Paru-paru kanan (pulmo dekster) terdiri dari 3 lobus. Sedangkan paru-paru kiri (pulmo sinester) terdiri dari 2 lobus.
struktur paru paru bagus gambar
Paru-paru manusia terbungkus oleh dua selaput, yaitu pleura dalam (pleura visceralis) dan pleura luar (pleura parietalis). Pleura dalam langsung menyelimuti paru-paru, sedangkan pleura luar bersebelahan dengan tulang rusuk. Antara kedua pleura tersebut terdapat rongga tulang rusuk. Antara kedua pleura tersebut terdapat rongga yang berisi cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru.
Paru-paru tersusun atas bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Alveolus adalah kantung udara yang terdapat pada ujung-ujung bronkiolus. Alveolus memiliki selaput tipis dan pada permukaannya banyak terdapat muara kapiler darah, oleh karena itu dapat berlangsung pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida secara difusi.

Cara Menjaga Kesehatan Organ Pernafasan

Untuk menjaga kesehatan fungsi alat-alat pernafasan, manusia membutuh udara segar yang kaya oksigen dan menghindari polusi udara. Asap rokok dan asap kendaraan bermotor merupakan penyebab paling umum mengapa banyak manusia mengalami gangguan fungsi pernafasan. Oleh karena itu, kita perlu memakai masker (penutup mulut dan hidung) ketika sedang menjalani aktifitas di luar ruangan.
Usaha menjaga kesehatan organ pernafasan lainnya adalah menghindari kontak pertukaran udara dengan penderita penyakit yang bisa ditularkan melalui udara, misalnya penyakit TBC. Kebiasan buruk begadang dan mengkonsumsi minuman beralkohol juga ditengarai berpengaruh terhadap kerusakan fungsi jantung dan paru-paru. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan Anda dalam usaha menjaga kesehatan fungsi pernafasan.
Referensi: www.id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pernapasan, www.zaifbio.wordpress.com/2010/01/13/sistem-respirasi-manusia/


Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas. Pada hewan berkaki empat, sistem pernapasan umumnya termasuk saluran yang digunakan untuk membawa udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas. Diafragma menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup. Bahkan pohon pun memiliki sistem pernapasan.

[sunting] Pernapasan dada

Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
  1. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
  2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

[sunting] Pernapasan perut

Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
  1. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
  2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

Rabu, 09 Januari 2013

sistem pencernaan

Jual Skripsi

Sistem Pencernaan Pada Manusia


Sistem Pencernaan Pada Manusia - Proses: memasukkan, menyimpan makanan     sementara, mencerna scr fisik & kimiawi,    absorbsi, menyimpan sementara & defekasi
  • Empat tahap utama dalam pengolahan makanan:
1.    Penelanan (Ingesti)
2.    Pencernaan (digesti)
3.    Penyerapan (absorpsi)
4.    Pembuangan (eliminasi

Organ-organ pencernaan
Organ-organ pencernaan

I.    Mulut
Berfungsi mengambil dan memasukkan makanan, terdiri dari : bibir, mulut, gigi, lidah
-  Bibir
-  Mulut:
  • Cavitas Buccalis
  • Cavitas Oris
-  Gigi

Fungsi: memanipulasi makanan (memarut, memotong), menyerang, memegang mangsa, membantu lokomosi. Jml & jenis bervariasi.
-Lidah

Fungsi : membantu menelan, bicara
Bagian belakang: jar limfoid tonsila lingualis
Bagian depan: kasar, ditutupi papillae (filiformis, fungiformis,foliate dan sirkum vallata)‏
-Kelenjar ludah

Menghasilkan air liur/air ludah/salivayang bersifat pekat dan licin. Saliva ini banyak mengandung lendir atau musin dan enzim ptyalin/amylase. Enzim ptialin memiliki pH sekitar 6,8 – 7,0 dengan suhu 37o C.
Fungsi air liur/saliva :
  • Mempermudah proses penelanan dan pencernaan makanan.
  • Melindungi selaput mulut.
  • Mencerna makanan secara kimiawi.
   
Terdiri dari 3 macam kelenjar ludah berdasarkan letaknya :
  1. Glandula parotis yaitu kelenjar ludah yang terletak di belakang telinga. Menghasilkan ludah berbentuk cair yang disebut serosa. Merupakan kelenjar ludah terbesar.
  2. Glandula submandibularis yaitu kelenjar ludah yang terletak di bawah rahang bawah. Menghasilkan air dan lendir yang disebut seromucus. 
  3. Glandula sublingualis yaitu kelenjar ludah yang terletak di bawah lidah. Menghasilkan getah yang sama dengan glandula submandibularis.
II.    Pharynx
  • Percabangan antara esofagus dan trachea terdapat epiglottis
  • Struktur pharynx
    Dinding pharynx tersusun atas tiga lapisan yaitu :
  • Lapisan mukosa, Terletak paling dalam dan bersambung dengan hidung (sal. Pernapasan), mulut dan sal. Eustakhius.  
  • Lapisan fibrosa, 
  • Lapisan berotot.  otot utama pada pharinx ialah otot konstriktor (epiglottis)
III. ESOFAGUS
Sebuah tabung berotot yang panjangnya 20-25 cm. Dimulai dari pharynx sampai pintu masuk kardiak lambung.  Esofagus berdinding empat lapis. Lapisan paling luar berupa jaringan ikat renggang (dua lapis serabut otot), lapisan submukosa dan paling dalam lapisan lendir (mukosa).  Makanan diteruskan kelambung dengan gerakan peristaltik (meremas ). Hidrolisa amilum terus berlanjut
IV. LAMBUNG (Ventrikulus) 
 - Sebagai gudang makanan, kontraksi ritmik → mencampur makanan dgn enzim
- Lambung terdiri dari empat lapisan:
  • Lapisan peritoneal (lapisan serosa).
  • Lapisan berotot terdiri:
Cardia : langsung berhubungan dengan esofagus. terdapat sfincter cardinae, sel kolumner →  mucus
Fundus : tebal, terdapat kelenjar gastrik, sel  kolumner → enzim, HCl,  mucus
Pylorus : berhubungan dgn duodenum, terdapat sfingter phylorica
  • Lapisan submukosa (pembuluh darah dan limfe)
  • Lapisan mukosa
Membran mukosa dilapisi epitelium silindris dan banyak saluran limfe. Permukaan mukosa dilintasi saluran-saluran kecil dari kelenjar-kelenjar lambung berupa :
  • Kelenjar kardia, berbentuk tubuler, baik sederhana maupun bercabang dengan mengeluarkan sekret mukus alkali
  • Kelenjar dari fundus terdahulu bekerja yang berisi berbagai jenis sel yaitu sel asam (asam pada getah lambung) dan musin.
  • Kelenjar pilorik berbentuk tubuler yang menghasilkan mukus alkali
Getah lambung → Menghentikan kerja amilase, Menghancurkan matrix extrasel,makanan, Membunuh mikroba. Beberapa enzim pencernaan yang terdapat dalam getah lambung :
  • pepsin dihasilkan dari pepsinogen dalam lingkungan asam hidrokhlorida dan bekerja atas protein diubah menjadi pepton (mudah larut)
  • Rennin membentuk susu dan kasien dari karsinogen yang mudah larut (pembekuan susu menjadi keju).
  • Lipase (enzim pemecah lemak) sebagai awal pencernaan lemak dalam lambung
Fungsi lambung
  1. Menerima makanan dan bekerja sebagai penampung untuk jangka waktu pendek
  2. Makanan dicairkan dan dicampur dengan asam hidrokhlorida dan dengan cara ini disiapkan untuk dicernakan olel usus
  3. Protein diubah menjadi pepton
  4. Susu dibekukan dan kasein dikeluarkan
  5. Pencernaan lemak dimulai di dalam lambung
  6. Faktor antianemia dibentuk
  7. Khime, yaitu isi lambung yang cair disalurkan masuk duodenum
V.  Usus halus 
Merupakan saluran panjang sekitar 8,25 m dan dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu :
  1. Duodenum/usus duabelas jari merupakan usus halus yang berbatasan dengan ventriculus. Terjadi proses oemecahan lemak dan karbohidrat. Panjangnya sekitar 25 cm/0,25 m.
  2. Jejunum/usus kosong merupakan usus halus yang berbatasan langsung dengan duodenum dan ileum. Disini tidak terjadi proses penyerapan dan pencernaaan makanan. Panjangnya sekitar 7 m.
  3. Ileum/usus penyerapan merupakan usus halus yang berbatasan dengan jejunum dan intestinum crassum. Disinilah terjadi penyerapan sari-sari makanan. Panjangnya sekitar 1 m.

Proses penyerapan (dalam jejunum dan ileum)
    
nutrisi (asam amino+gula) → epitelium usus halus  → epitelium uniseluler kapiler (laktea)  →  distribusi kilomikron (lemak+kolesterol dilapisi protein) → limfa          vena+jantung
~    laktea, kapiler, dan vena → vili menyatu menyatu  pembuluh portal hati berhubungan dengan hati   →  molekul-molekul organik yang lain  glukosa 0,1%   jantung dan seluruh tubuh.
Tabel absorbsi dalam usus halus
Fungsi usus halus
  1. Menerima zat-zat makanan yang sudah dicerna untuk diserap melalui kapiler-kapiler darah dan saluran-saluran limfe.
  2. Menyerap protein dalam bentuk asam amino. 
  3. Karbohidrat diserap dalam bentuk emulsi, lemak.


Kelenjar dalam usus halus
  1. Enterokinase, mengaktifkan enzim proteolitik.
  2. Eripsin, menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam amino.
  3. Laktase mengubah laktase menjadi monosakarida.
  4. Maltosa mengubah maitosa menjadi monosakarida.
  5. Sukrosa mengubah sukrosa menjadi monosakarida.


VI.    Kelenjar Pankreas
Terletak dekat ventriculus (rongga perut sebelah kiri) yaitu diantara duodenum dan limpa. Dengan apanjang sekitar 15 cm dan lebar 5 cm. Kelenjar pancreas menghasilkan hormone insulin yang berfungsi untuk mengatur (menurunkan) kadar gula dalam darah. Berfungsi untuk menghasilkan getah pancreas yang banyak mengandung enzim. Enzim tersebut yaitu :
  • Amylopsin/amylase pancreas berfungsi untuk mengubah amilum menjadi maltose.
  • Steapsin/lipase pancreas berfungsi untuk mengubah lipid menjadi asam lemak dan gliserol.
  • Tripsinogen dengan bantuan enterokinase akan diubah menjadi tripsin. Tripsin berfungsi untuk memecahkan pepton menjadi asam amino.
  • Karbohidrase pancreas berfungsi mengubah disakarida menjadi monosakarida. Disakarida yang penting adalah maltase, sukrase, lactase.
  • Garam NaHCO3 dan bersifat basa yang berfungsi untuk menetralkan keasamaan kim/chyme yang keluar dari ventriculus.

VII. HATI/HEPAR
Merupakan kelenjar pencernaan yang terbesar dalam tubuh dengan berat sekitar 2 kg dan berwarna kemerahan. Terletak di dalam rongga perut sebelah kanan, di bawak sekat rongga dada. Menghasilkan cairan empedu (bilus) yang ditampung dalam kantung empedu (vesica felea). Setiap hari vesica felea menghasilkan 0,5 liter cairan empedu.
 Empedu mengandung :
  1. Garam kholat yang berfungsi :Mengaktifkan lipase pancreas.Menurunkan tekanan permukaan butir-butir  lemak sehingga dapat diemulsikan dalam pencernaan Bersenyawa dengan asam lemak membentuk senyawa yang mudah larut dalam air dan mudah diserap.
  2. Natrium karbonat berfungsi mengatur keasaman     empedu sehingga membuat pH empedu menjadi 7, 1 –     8,5.
  3. Kolesterol merupakan lemak netral yang memiliki daya larut sangat kecil dalam air. Merupakan prekusor dari aktivitas steroid seperti vitamin dan hormone.


Empedu berfungsi :
  • Untuk mengemulsikan/memecahkan lemak.
  • Membunuh kuman-kuman dalam saluran pencernaan bagian atas.


Hepar berfungsi :

  • Menghasilkan cairan empedu.
  • Menawarkan racun.
  • Menyimpan gula dalam bentuk glikogen (gula otot).
  • Mengubah provitamin A menjadi vitamin A.
  • Menjaga keseimbangan zat makanan dalam darah.
  • Mengubah kelebihan asam amino menjadi urea untuk dikeluarkan dari tubuh

VIII.          USUS BESAR / INTESTINUM MAYOR.
Panjangnya ±. l½ m,lebarnya 5 - 6cm.
Lapisan-lapisan usus besar dari dalam ke luar;
  1.  Selaput lendir.
  2. Lapisan otot melingkar.
  3. Laplsan otot memanjang.
  4. Jaringan ikat.
Fungsi usus besar, terdiri dari:
  1.    Menyerap air dan makanan.
  2. Tempat tinggal baktert koli.
  3. Tempat feses.
Seikum. 
      Di bawah seikum terdapat appendiks Vermiformis yang berbentuk seperti cacing sehingga disebut juga umbai cacing, panjangnya 6 cm. Seluruhnya ditutupi oleh peritonium mudah bergerak walaupun tidak mempunyai mesentenium dan dapat diraba melalui dinding abdomen pada orang yang masih hidup
Kolon Asendens 
      Panjangnya 13 cm, terletak di bawah abdomen sebelah kanan membujur ke atas dan ileum ke bawah hati. Di bawah hati membengkok ke kiri, lengkungan ini disebut fleksura hepatika, dilanjutkan sebagai kolon tranaversum.
 Appendiks (usus buntu). 
      Bagian dari usus besar yang muncul seperti corong dari akhir seikum mempunyai pintu keluar yang sempit tapi masih memungkinkan dapat dilewati oleh beberapa isi usus. Appendiks tergantung menyilang pada linea terminalis masuk ke dalam rongga pelvis minor terletak horizontal dl belakang seikum. Sebagai suatu organ pertahanan terhadap infeksi kadang appendiks bereaksi secara hebat dan hiperaktif yang bisa menimbulkan perforasi dindingnya ke dalam rongga abdomen.
Kolon Transversum. 
      Panjangnya sekitar 38 cm, membujur dan kolon asendens sampai ke kolon desendens berada di bawah abdomen, sebelah kanan terdapat fleksura Hepatika dan sebelah kin terdapat Fleksura Lienalis 
Kolon Desendens. 
      Panjangnya ±. 25 cm, terletakdi bawah abdomen bagian kiri membujur dari atas ke bawah dan Fleksura Lienalis sampai ke depan ileum kiri, bersambung dengan kolon sigmoid.
Kolon Sigmoid. 
      Merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak miring, dalam rongga pelvis sebelah kiri bentuknya menyerupai huruf S. ujung bawahnya berhubungan dengan rektum.
 Rektum. 
      Terletak dibawah kolon sigmoid yang menghubungkan intestinum mayor dengan anus, terletak dalam rongga pelvis di depan os sakrum dan os koksigis. 
Anus. 
      Adalah bagian dan saluran pencernaan yang menghubungkan rektum dengan dunia luar (udara luar). Terletak di dasar pelvis, dindingnya diperkuat oleh 3 spinter:
  1.  Spinter Ani internus, bekerja tidak menurut kehendak.
  2. Spinter Levator Ani. bekerja juga tidak menurut kehendak.
  3. Spinter Ani Eksternus. bekerja menurut kehendak. 
MALNUTRISI
      adalah suatu keadaan gangguan keseimbangan antara asupan zat gizi dengan kebutuhan tubuh untuk menjaga kesehatan. Ini dapat disebabkan oleh asupan makanan yang terlalu sedikit (subnutrisi atau kelaparan) maupun yang berlebihan (overnutrisi), ketidakseimbangan asupan komponen dasar makanan (karbohidrat, protein, lemak), dan penyakit. Sistem Pencernaan Pada Manusia

Minggu, 06 Januari 2013

BENDUNGAN BENEL


Keindahan Panorama Alam di Bendungan Benel

Awalnya pembangunan Bendungan Benel pure untuk tujuan pertanian dimana para petani disekitar bendungan kini seringkali kekurangan air sehingga hasil panennya terganggu. Bendungan Benel pun kemudian dibangun dengan fungsi utama sebagai sarana irigasi bagi penduduk kawasan Jembrana. Namun karena lokasi disini memiliki pemandangan dan panorama alam yang indah maka ide untuk mengkomersialkan kawasan ini pun muncul.
Pembangunan bendungan ini sendiri selesai pada tahun 2010 yang lalu dengan total biaya mencapai 107 miliar. Kondisinya yang dekat dengan hutan lindung semakin mengukuhkan bendungan ini untuk kemudian menjadi areal wisata produktif. Udara di sekitar bendungan ini sangat sejuk karena memang letaknya berada di daerah pegunungan dan dikelilingi oleh pepohonan yang besar.
Dibawah Bendungan juga terdapat sawah luas yang begitu indah dengan teraseringnya. Sangat cocok bagi Anda para wisatawan yang merasa sangat jenuh dengan kehidupan di kota yang begitu sumpek dan banyak polusi. Jadi bila Anda mempunyai waktu luang, sempatkanlah untuk melancong ke Bendungan Benel, Jembrana, Bali. Bendungan Benel yang terbilang besar ini juga dapat dimanfaatkan untuk usaha perikanan air tawar. Berbagai ikan air tawar seperti ikan mujair, ikan gabus, dan ikan air tawar lainnya terdapat di Bendungan ini. Jadi sangat cocok bagi Anda para wisatawan yang gemar ataupun hobi memancing menyalurkan hobinya di Bendungan Benel ini.
Dan bagi para wisatawan yang merasa penat dengan kehidupan kota, ataupun juga Anda memiliki waktu luang tapi tidak tahu harus kemana, Anda bisa menghabiskan waktu luang di bendungan Benel ini. Walaupun letaknya agak menjorok kedalam pedesaan namun antusias wisatawan untuk melancong ke tempat ini  tidaklah surut. Banyak wisatawan kerap manghabiskan waktu luangnya disini, baik bersama teman, keluarga, maupun pacar.

EKOSISTEM


EKOSISTEM
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.[1] Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.[1]
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme.[1] Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada.[1]
Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem.[2] Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup.[2] Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme, khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan".[2] Hal ini mengarah pada kenyataan bahwa kandungan kimia atmosfer dan bumi sangat terkendali dan sangat berbeda dengan planet lain dalam tata surya.[2]
Kehadiran, kelimpahan dan penyebaran suatu spesies dalam ekosistem ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya serta kondisi faktor kimiawi dan fisis yang harus berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi oleh spesies tersebut, inilah yang disebut dengan hukum toleransi.[3] Misalnya: Panda memiliki toleransi yang luas terhadap suhu, namun memiliki toleransi yang sempit terhadap makanannya, yaitu bambu.[1] Dengan demikian, panda dapat hidup di ekosistem dengan kondisi apapun asalkan dalam ekosistem tersebut terdapat bambu sebagai sumber makanannya.[1] Berbeda dengan makhluk hidup yang lain, manusia dapat memperlebar kisaran toleransinya karena kemampuannya untuk berpikir, mengembangkan teknologi dan memanipulasi alam.[2]

Daftar isi

 [sembunyikan

[sunting] Komponen pembentuk

Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah:

[sunting] Abiotik

Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.[4] Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya.[2] Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor yang memengaruhi distribusi organisme, yaitu[2]:
  1. Suhu. Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.
  2. Air. Ketersediaan air memengaruhi distribusi organisme. Organisme di gurun beradaptasi terhadap ketersediaan air di gurun.
  3. Garam. Konsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi.
  4. Cahaya matahari. Intensitas dan kualitas cahaya memengaruhi proses fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air, fotosintesis terjadi di sekitar permukaan yang terjangkau cahaya matahari. Di gurun, intensitas cahaya yang besar membuat peningkatan suhu sehingga hewan dan tumbuhan tertekan.
  5. Tanah dan batu. Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik, pH, dan komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada kandungan sumber makanannya di tanah.
  6. Iklim. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area. Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihuni komunitas tertentu.

[sunting] Biotik

Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup (organisme). Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik (tidak bernyawa). Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

[sunting] Heterotrof / Konsumen

Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya .[4] Komponen heterotrof disebut juga konsumen makro (fagotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih kecil.[4] Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.[4]

[sunting] Pengurai / dekomposer

Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati.[4] Pengurai disebut juga konsumen makro (sapotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih besar.[1] Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen.[4] Yang tergolong pengurai adalah bakteri dan jamur.[4] Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yaitu hewan pengurai yang memakan sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu.[4] Tipe dekomposisi ada tiga, yaitu[2]:
  1. aerobik : oksigen adalah penerima elektron / oksidan
  2. anaerobik : oksigen tidak terlibat. Bahan organik sebagai penerima elektron /oksidan
  3. fermentasi : anaerobik namun bahan organik yang teroksidasi juga sebagai penerima elektron. komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan ekosistem yang teratur[4]. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan sebagai komponen heterotrof, tumbuhan air sebagai komponen autotrof, plankton yang terapung di air sebagai komponen pengurai, sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air.[4]

[sunting] Ketergantungan


Rantai makanan
Ketergantungan pada ekosistem dapat terjadi antar komponen biotik atau antara komponen biotik dan abiotik[2].

[sunting] Antar komponen biotik

Ketergantungan antar komponen biotik dapat terjadi melalui[2]:
  1. Rantai makanan, yaitu perpindahan materi dan energi melalui proses makan dan dimakan dengan urutan tertentu. Tiap tingkat dari rantai makanan disebut tingkat trofi atau taraf trofi. Karena organisme pertama yang mampu menghasilkan zat makanan adalah tumbuhan maka tingkat trofi pertama selalu diduduki tumbuhan hijau sebagai produsen. Tingkat selanjutnya adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas hewan pemakan tumbuhan yang biasa disebut konsumen primer. Hewan pemakan konsumen primer merupakan tingkat trofi ketiga, terdiri atas hewan-hewan karnivora. Setiap pertukaran energi dari satu tingkat trofi ke tingkat trofi lainnya, sebagian energi akan hilang.[2]
  2. Jaring- jaring makanan, yaitu rantai-rantai makanan yang saling berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring. Jaring-jaring makanan terjadi karena setiap jenis makhluk hidup tidak hanya memakan satu jenis makhluk hidup lainnya.

[sunting] Antar komponen biotik dan abiotik

Ketergantungan antara komponen biotik dan abiotik dapat terjadi melalui siklus materi, seperti[2]:
  1. siklus karbon
  2. siklus air
  3. siklus nitrogen
  4. siklus sulfur
Siklus ini berfungsi untuk mencegah suatu bentuk materi menumpuk pada suatu tempat.[2] Ulah manusia telah membuat suatu sistem yang awalnya siklik menjadi nonsiklik, manusia cenderung mengganggu keseimbangan lingkungan.[2]

[sunting] Tipe-tipe Ekosistem

Secara umum ada tiga tipe ekosistem, yaitu ekositem air, ekosisten darat, dan ekosistem buatan.[5]

[sunting] Akuatik (air)


Ekosistem sungai
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca.[5] Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji.[5] Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.[5]
Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar.[5] Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25 °C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi, sehingga terdapat batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah yang disebut daerah termoklin.[5]
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut.[5] Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Ekosistem estuari memiliki produktivitas yang tinggi dan kaya akan nutrisi[1]. Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton.[5] Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan.[5]
Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin.[5] Tumbuhan yang hidup di ekosistem ini menjalar dan berdaun tebal.[5]
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah.[5] Air sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air[5]. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang.[5] Ekosistem sungai dihuni oleh hewan seperti ikan kucing, gurame, kura-kura, ular, buaya, dan lumba-lumba.[5]
Ekosistem ini terdiri dari coral yang berada dekat pantai.[1] Efisiensi ekosistem ini sangat tinggi.[1] Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain.[4] Berbagai invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang.[4] Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora.[4] Kehadiran terumbu karang di dekat pantai membuat pantai memiliki pasir putih.[1]
Kedalamannya lebih dari 6.000 m.[4] Biasanya terdapat lele laut dan ikan laut yang dapat mengeluarkan cahaya.[4] Sebagai produsen terdapat bakteri yang bersimbiosis dengan karang tertentu.[4]
Lamun atau seagrass adalah satu‑satunya kelompok tumbuh-tumbuhan berbunga yang hidup di lingkungan laut[6]. Tumbuh‑tumbuhan ini hidup di habitat perairan pantai yang dangkal.[6] Seperti hal­nya rumput di darat, mereka mempunyai tunas berdaun yang tegak dan tangkai‑tangkai yang merayap yang efektif untuk berbiak.[6] Berbeda dengan tumbuh‑tumbuhan laut lainnya (alga dan rumput laut), lamun berbunga, berbuah dan meng­hasilkan biji. Mereka juga mempunyai akar dan sistem internal untuk mengangkut gas dan zat‑zat hara.[6] Sebagai sumber daya hayati, lamun banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.[6]

[sunting] Terestrial (darat)


Ekosistem hutan hujan tropis memiliki produktivitas tinggi.

Ekosistem taiga merupakan hutan pinus dengan ciri iklim musim dingin yang panjang.

Ekosistem tundra didominasi oleh vegetasi perdu.
Penentuan zona dalam ekosistem terestrial ditentukan oleh temperatur dan curah hujan.[2] Ekosistem terestrial dapat dikontrol oleh iklim dan gangguan.[2] Iklim sangat penting untuk menentukan mengapa suatu ekosistem terestrial berada pada suatu tempat tertentu.[2] Pola ekosistem dapat berubah akibat gangguan seperti petir, kebakaran, atau aktivitas manusia.[2]
Hutan hujan tropis terdapat di daerah tropik dan subtropik.[5] Ciri-cirinya adalah curah hujan 200-225 cm per tahun.[5] Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya.[5] Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinggi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi).[5] Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro, yaitu iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme.[5] Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari, variasi suhu dan kelembapan tinggi, suhu sepanjang hari sekitar 25 °C.[5] Dalam hutan hujan tropis sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan) dan anggrek sebagai epifit.[5] Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.[5]
Sabana dari daerah tropik terdapat di wilayah dengan curah hujan 40 – 60 inci per tahun, tetapi temepratur dan kelembaban masih tergantung musim.[6] Sabana yang terluas di dunia terdapat di Afrika; namun di Australia juga terdapat sabana yang luas.[6] Hewan yang hidup di sabana antara lain serangga dan mamalia seperti zebra, singa, dan hyena.[1]
Padang rumput terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik.[4] Ciri-ciri padang rumput adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun, hujan turun tidak teratur, porositas (peresapan air) tinggi, dan drainase (aliran air) cepat.[4] Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan.[4] Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular.[4]
Gurun terdapat di daerah tropik yang berbatasan dengan padang rumput.[6] Ciri-ciri ekosistem gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun).[6] Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar.[6] Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil[6]. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air.[6] Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, semut, ular, kadal, katak, kalajengking, dan beberapa hewan nokturnal lain.[6]
Hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang memiliki emapt musim, ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun.[4] Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat.[4] Hewan yang terdapat di hutam gugur antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakun (sebangsa luwak).[4]
Taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik, ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah.[5] Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dan sejenisnya.[5] Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali, sedangkan hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.[5]
Tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi.[5] Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari.[5] Contoh tumbuhan yang dominan adalah sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan perdu, dan rumput alang-alang.[5] Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.[5]
Karst berawal dari nama kawasan batu gamping di wilayah Yugoslavia.[6] Kawasan karst di Indonesia rata-rata mempunyai ciri-ciri yang hampir sama yaitu, tanahnya kurang subur untuk pertanian, sensitif terhadap erosi, mudah longsor, bersifat rentan dengan pori-pori aerasi yang rendah, gaya permeabilitas yang lamban dan didominasi oleh pori-pori mikro.[6] Ekosistem karst mengalami keunikan tersendiri, dengan keragaman aspek biotis yang tidak dijumpai di ekosistem lain.[6]

[sunting] Buatan


Sawah merupakan salah satu contoh ekosistem buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.[5] Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan peliharaan didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah.[1] Contoh ekosistem buatan adalah[5]:
Ekosistem kota memiliki metabolisme tinggi sehingga butuh energi yang banyak.[2] Kebutuhan materi juga tinggi dan tergantung dari luar, serta memiliki pengeluaran yang eksesif seperti polusi dan panas.[2]
Ekosistem ruang angkasa bukan merupakan suatu sistem tertutup yang dapat memenuhi sendiri kebutuhannya tanpa tergantung input dari luar.[1] Semua ekosistem dan kehidupan selalu bergantung pada bumi.[1]